Tahukah kamu,
manusia Cyborg sebenarnya sudah jadi kenyataan? Serta teknologi teleport
- memindahkan objek - seperti di film Star Trek bisa dilakukan? Di abad
21 ini, semua hal yang dulu hanya khayalan di film fiksi ilmiah semakin
mendekati kenyataan.
1. Anggota Tubuh Bionik
Sebelumnya gambaran
tubuh bionik muncul pada 1960. Istilah "cyborg" (cybernetic organism)
dimunculkan oleh Manfred E Clynes dan Nathan S Kline dalam sebuah
artikel yang keduanya tulis dalam jurnal Astronautics.
Sejak itu, anggota
badan bionik telah menjadi kiasan dalam banyak potongan cerita fiksi.
Tercatat muncul fiksi The Six Million Dollar Man dari tahun 1970-an,
Borg of Star Trek dan bahkan Darth Vader, karakter sentral dalam Star
Wars.
Pada 2012 ini,
untuk pertama kalinya, seorang wanita lumpuh mampu mengendalikan anggota
tubuh robotnya. Adalah Claire Lomas, wanita yang lumpuh akibat sebuah
kecelakaan berkuda pada 2007 yang mengakibatkan leher, tulang punggung
dan tulang rusuknya patah. Tapi dengan sebuah bantuan tubuh bionik, ia
mampu menjalankan lari maraton selama 16 hari.
Percobaan bionik
pada primata juga sudah memungkinkan untuk membuat antarmuka otak
komputer yang cukup efisien untuk merancang gerakan lebih realistis ke
dalam anggota badan. Anggota badan bionik Lomas berbeda dengan bionik
yang terdapat dalam kisah fiksi, karena masih terhubung melalui
elektroda eksternal untuk tengkorak.
2. Teleportasi dan Komunikasi Kuantum
Dalam film Star
Trek, terdapat sebuah teknologi yang disebut "teleportasi" yakni
memindahkan suatu objek ke tempat lain melalui sebuah alat yang disebut
transporter. Dengan alat ini, objek dapat dipindahkan ke sesuatu tempat
tertentu dengan menghilangkan objek.
Kisah fiksi ini
semakin menjadi nyata. Rekor baru untuk kejutan listrik foton (partikel
elementer dalam fenomena elektromagnetik) langsung dari satu tempat ke
tempat lain telah terjadi pada tahun ini. Teleportasi kuantum telah
dilakukan di laboratorium untuk beberapa waktu, meski jarak hanya dalam
ukuran beberapa meter.
Pada November 2012,
rekor terbaru teleportasi kuantum tercipta yaitu 89 mil atau 143 km.
Selain teleportasi, para ilmuwan juga membangun internet kuantum
pertama. Meski penemuan ini masih awal, tapi teleportasi foton untuk
jarak beberapa mil akan memungkinkan komunikasi yang aman, anti disadap.
3. Penyakit genetik dapat dicegah
Rekayasa genetika
untuk manusia yang lebih baik merupakan topik yang muncul berulang-ulang
sejak novel "Brave New World" karya Aldous Huxley yang terbit pada
tahun 1931. Novel ini menceritakan antisipasi perkembangan teknologi
reproduksi masa depan yang mengubah masyarakat.
Novel ini memicu
film seperti "Gattaca" yang menyajikan rekayasa genetik pada anak-anak
untuk memastikan sifat genetik terbaik yang dihasilkan orang tua dan
novel "Beggars" di Spanyol yang mengeksplorasi implikasi dari perubahan
genetik muncul secara luas.
Nah, pada 2012 ini,
konsep untuk rekayasa genetik telah muncul tapi untuk mencegah suatu
penyakit mitokondria. Sekitar satu dari 200 orang yang lahir
diperkirakan menderita dengan gangguan di mitokondria, pusat energi sel.
Untuk pertama kalinya para ilmuwan mampu mentransfer inti DNA dari satu
sel telur manusia yang lain. Dua kelompok independen menemukan cara
untuk transplantasi inti antara sel telur manusia, dan meninggalkan DNA
mitokondria, yang diturunkan dari ibu ke anak.
Temuan ini berarti
membuat gangguan mitokondria dapat disembuhkan sebelum anak lahir. Meski
teknik-teknik tersebut tidak akan menyembuhkan penyakit seperti sindrom
Down, yang melibatkan inti DNA tapi itu menunjukkan bahwa beberapa
manipulasi genom manusia bukan hanya mungkin, tapi bisa terjadi.
4. Penerjemah Universal
Dalam sebuah drama
fiksi sains, penerjemah universal tersaji dalam serial "Doctor Who" yang
dirilis sejak 1963. Dalam drama ini terdapat sebuah instalansi bernama
"Time and Relative Dimension in Space (Tardis), sebuah mesin waktu, yang
menghasilkan sebuah medan yang memungkinkan para wisatawan untuk
memahami bahasa mahluk asing tanpa membutuhkan bantuan kamus.
Konsep penerjemah
universal ini juga termasuk dalam novel trilogi "Mars" karya Kim Stanley
Robinson, salah satu penulis sains fiksi asal Amerika Serikat. Konsep
ini berhasil diwujudkan dengan munculnya aplikasi penerjemah berbasis
suara, Jibbigo. Aplikasi penerjemah ini membutuhkan koneksi internet.
Beberapa penerjemah universal yang muncul yaitu Klingon dan Comic-con.
5. Kacamata Canggih di kepala
Pembaca novel
"Accelerando" dari Charles Stross tentu sangat antusias menantikan
kehadiran Google Glasses, sebuah kacamata canggih augmented reality
besutan Google. Dalam novel yang dirilis pada 5 Juli 2005 tersebut,
digambarkan tokoh protagonis, Manfred MacX membawa data dan memorinya
dalam sepasang kacamata yang terhubung ke internet.
Sementara Google
yang merilis Google Glasses pada tahun ini memungkinkan penggunanya
untuk mengakses data, internet dan memotret melalui kamera yang ada di
kacamata tersebut.
6. Penerbangan Ruang Angkasa Swasta
Dalam banyak cerita
fiksi ilmiah, banyak perjalanan ruang angkasa dilakukan pihak swasta.
Misalnya dalam film sains fiksi terbaru besutan Ridley Scott,
"Prometheus" yang dirilis 30 Mei 2012. Dalam film ini, Weyland
Corporation mendanai sebuah ekspedisi untuk mengikuti peta bintang ke
bulan LV-223.
Dan kenyataannya,
sebuah perusahaan ruang angkasa swasta, SpaceX, yang dimiliki Elon Musk
akan meluncurkan puluhan misi pertama yang direncanakan ke Stasiun
Antariksa Internasional (ISS). Kapsul Dragon dirancang untuk memasok
ISS, namun Musk, yang juga pendiri PayPal, juga tak puas dengan misi
tersebut. Ia memiliki rencana besar, melakukan kolonisasi Mars.
0 komentar:
Posting Komentar