Tau gak sih ternyata menara kuala lumpur buatan anak Indonesia, sangat
membanggakan. Setiap negara seperti berlomba-lomba membangun menara
tinggi-tingi sebagai kebanggaan nasional. Termasuk Malaysia dengan
Menara Kuala Lumpurnya, yang merupakan salah satu dari empat menara
tertinggi di dunia. Menghabiskan dana tak kurang Rp. 267,5 miliar,
menara itu anti gempa dan anti topan. Tahukah Anda kalau perancangnya
adalah Putra Indonesia. Selain memiliki perdana menteri yang dikenal
vokal dan berani mengecam berbagai kebijakan Barat yang sering dia
anggap merugikan negaranya, Malaysia juga sangat peduli dengan
pengembangan berbagai objek wisatanya. Salah satunya dengan membangun
sebuah menara menusuk langit, yang ingin diusung sebagai unsur
kebanggaan nasional Malaysia. Namanya Menara Kuala Lumpur (KL), yang
terletak di ibu kota negeri jiran itu. Menara KL yang puncaknya
menyentuh angkasa 421 m itu dibangun sejak 1994 dan diresmikan
penggunaannya oleh PM Dr. Mahathir Mohamad pada September 1996.
Ia merupakan menara keempat tertinggi di dunia setelah Menara CN
(kanada, 553 m), menara Ostankino (Rusia, 537 m), dan Menara Shanghai
(Cina, 460 m). Bandingkan dengan ketinggian Monas, kebanggan masyarakat
Indonesia yang menjulur 132 m ke udara. Namun kita pun boleh mendompleng
kebanggan Malaysia karena bagaimanapun desain rancangan menara itu
lahir dari tangan Ir. Achmad Moerdijat, putra Indonesia lulusan Insitut
Teknologi Bandung, kendati sudah sejak lama ia bermukim di negeri itu.
Selain ketinggiannya, Menara KL memiliki sejumlah keunikan. Yang patut
disebut umpamanya, konstruksi bangunannya dirancang begitu rupa sehingga
andai kata digoyang gempa bumi atau angin ribut, menara jangkung ini
seolah bagaikan pohon yang lentur mengikuti arah tiupan angin atau
goyangan gempa sampai sejauh 1,5 m di bagian puncaknya.
Hebatnya lagi, jika gejala alam itu terjadi, konon mereka yang sedang
berada di dalamnya tidak akan merasakan gerakan apa-apa sejak menara itu
condong hingga kembali ke posisi semula. Mungkin karena itulah fondasi
Menara KL ini dibuat sampai kedalaman 117 m yang membutuhkan semen
sekitar 7.100 m3 dan waktu dua minggu terus-menerus hanya untuk
menuangkannya.
Pembangunan menara yang mengisap dana tak kurang dari RM 250 juta (± Rp.
267,5 miliar) itu digarap oleh kontraktor asal Jerman yang sudah
berpengalaman dan terkenal dengan karya-karya raksasanya sejak 1875.
Berbobot mati 100.000 ton, Menara KL konon merupakan adikarya ke-11
perusahaan kontraktor tersebut. Dengan luas lantai 7.700 m2, pada
dasarnya menara itu terdiri atas tiga bagian utama, yaitu fondasi,
badan, dan kepala menara serta terbagi dalam tujuh tingkat dengan fungsi
yang berlainan.
Pintu utama menara terbuat dari batu marmer yang dipesan khusus sehingga
mirip dengan pemandangan luar Taj Mahal di India. Pada beberapa tempat
di sekelilingnya dipasang kaca berkimia untuk mencegah masuknya polusi
udara ke dalam menara. Mungkin juga termasuk jerebu alias asap yang
mungkin datang lagi akibat kebakaran hutan di Indonesia.
Desain puncak menara yang berbentuk nenas itu diilhami oleh nama kawasan
Bukit Nenas, tempat menara didirikan. Bagian luar dan dalam puncak
menara diberi sentuhan ukiran bercirikan islami yang dibuat oleh para
seniman dari Timur Tengah. Ada 12 buah lampu yang mengelilingi menara,
masing-masing berharga RM 1.500.
Semuanya menyala selama 24 jam dan menyuguhkan keindangan tersendiri di
malam hari. Ir. Achmad Moerdijat, pernah mengatakan: "Saya bangga
menjadi bangsa Indonesia. Karenanya, walaupun saya sudah 14 tahun
tinggal dan bekerja di Malaysia, kewarganegaraan saya masih tetap
Indonesia. Saya tidak mau mengubahnya" pada harian Kompas 4 September
1995.
Kamis, 10 Oktober 2013
Bangga Menara Kuala Lumpur Kreasi Anak Bangsa Indonesia
22.18
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar