Data penjualan
telepon seluler (ponsel) pintar di seluruh dunia menunjukkan produk
BlackBerry buatan Research In Motion (RIM) ketinggalan dibanding para
kompetitor. Sampai triwulan III tahun ini, ponsel dengan sistem operasi
Android dan iOs milik Apple mendominasi. Bila digabungkan, porsi
penjualan keduanya menguasai 85 persen pasaran dunia, seperti dilansir
International Data Corporation (IDC).
Alhasil BlackBerry
hanya mampu menjual 7,4 juta unit di seluruh dunia, kebagian 4,8 persen
pangsa pasar saja. Padahal tiga tahun lalu, tidak ada yang menyangka
tahta BlackBerry sebagai raja ponsel pintar dunia bisa direbut para
pesaing. Kini, nyatanya penjualan ponsel asal Kanada itu terus melorot.
Imbasnya,
keuntungan RIM anjlok sampai 44 persen di triwulan II tahun ini.
Sampai-sampai 7.000 karyawan mereka jadi korban akhir tahun lalu karena
di-PHK. Harga saham pun terus turun, sehingga membuat investor kalang
kabut.
Namun, secercah
harapan bagi BlackBerry muncul di tempat tak terduga, tepatnya dari
negara-negara berkembang. Ponsel dengan aplikasi unggulan BlackBerry
Messenger (BBM) itu menguasai pasaran di negara-negara yang dulu tidak
terbayangkan warganya memakai gadget buatan RIM. Maklum, harga sebuah
ponsel BlackBerry baru terhitung lumayan mahal, antara USD 350 (Rp 3,36
juta) sampai USD 1.500 (Rp 14,4 juta).
Menyadari situasi
itu, CEO RIM Thorsten Heins mengaku bakal fokus menggarap penjualan
BlackBerry di pasar-pasar baru tersebut, seperti dilansir harian The
Globe and the Mail, pekan lalu. Perusahaan yang berpusat di Kota
Ontario, Kanada, itu rencananya bakal mengubah citra produknya. Tidak
lagi menyasar para eksekutif muda, namun pengguna ponsel menengah ke
bawah.
Berikut daftar lima negara di mana BlackBerry masih ngetop, seperti dikutip dari pelbagai sumber:
1. Venezuela
Di negara kawasan
Amerika Selatan ini, ponsel Android dan ponsel bikinan Apple sama
sekali tidak bertaji. Venezuela merupakan negara dengan pengguna
BlackBerry terbanyak di benua Amerika. Diperkirakan 70 persen pengguna
ponsel pintar negara ini menggunakan produk RIM itu, mengalahkan jumlah
pengguna di Brasil atau Meksiko, seperti dilansir situs
thevalueengineers.com.
Padahal harga
BlackBerry seri terbaru di negara itu tidak murah, bila dikonversi
sekitar Rp 3,5 jutaan. Namun, kabarnya di negara yang dikuasai
pemerintahan bercorak sosialis ini, banyak dijual BlackBerry bekas di
kios pinggir jalan, paling murah Rp 500.000. Situasi itu yang membuat
animo masyarakat tinggi membeli BlackBerry.
Layanan yang
paling digemari adalah BlackBerry Messenger (BBM). Warga Venezuela
rupanya senang memiliki banyak teman, tapi mereka ingin agar komunikasi
itu aman dan tidak diketahui banyak orang seperti di jejaring sosial.
2. Afrika Selatan
Negara yang
pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia ini menjadi salah satu negara di
Benua Afrika yang warganya fanatik dengan ponsel BlackBerry. Sejak tiga
tahun terakhir, posisi RIM masih nomor satu di kancah ponsel pintar.
Kondisi ini bukan
karena masyarakat Afrika Selatan sangat menggemari aplikasi di
BlackBerry, melainkan karena distribusi dari jaringan ritel Vodacom yang
menjual ponsel itu menjangkau sampai pelosok desa. Sebanyak 66 persen
BlackBerry yang terjual di negara itu disumbangkan oleh Vodacom.
Sampai awal tahun
ini, jumlah pengguna BlackBerry di negara itu mencapai 1,5 juta orang.
Namun, dari pantauan IDC, pangsa pasar ponsel Android perlahan menggerus
pasar RIM.
3. Nigeria
Di negara kaya minyak inilah, BlackBerry menemukan tambang uang baru. Penjualan ponsel asal Kanada itu di Nigeria terbanyak dibanding seluruh Benua Afrika.
Sampai triwulan III tahun ini, RIM menguasai 60 persen pangsa pasar ponsel pintar Nigeria. Jaringan ritel besar di mal sampai kios pedesaan berlomba-lomba menjual BlackBerry, mulai dari seri terbaru hingga ponsel bekas.
Kebanyakan
pengguna BlackBerry di negara ini adalah anak muda. Mereka menggunakan
aplikasi BBM untuk bertukar pesan, mengobrol, ataupun berkirim gambar.
Bahkan saat meledak tahun lalu, muncul anggapan pengguna ponsel ini
adalah anak keren sehingga meningkatkan gengsi pemakainya. Karena
itulah, meski terhitung negara miskin, penjualan ponsel pintar yang
relatif mahal pun tak ikut surut di Nigeria.
4. Filipina
Negara tetangga
Indonesia ini merupakan salah satu konsumen BlackBerry yang cukup loyal.
Sampai triwulan III tahun ini, penjualan ponsel buatan RIM di sana
mencapai 60 persen.
Salah satu daerah
yang paling gemar menggunakan layanan BBM adalah warga di Provinsi
Cebu. Saking larisnya di wilayah tersebut, banyak warga berkelakar hanya
ada satu merek ponsel di provinsi yang terkenal dengan obyek
pariwisatanya itu.
Provinsi Davao
juga menjadi basis pengguna loyal BlackBerry. Bila dijumlahkan, dari dua
provinsi itu saja, RIM mendapatkan 25 persen pangsa pasar ponsel pintar
Filipina. Namun dengan pertumbuhan jumlah ponsel pintar yang mencapai
402 persen di triwulan I 2012, ponsel Android mulai mendapat celah
meruntuhkan dominasi BlackBerry, terutama di kota besar seperti Ibu Kota
Manila.
5. Indonesia
Menurut
International Data Center (IDC), banyak kelas menengah Indonesia sampai
sekarang belum bisa mengakses perangkat RIM ini. Sehingga status
BlackBerry sebagai raja ponsel pintar Tanah Air diramalkan bertahan
hingga tahun depan.
Bahkan dari
penelitian Ubergizmo, pengguna layanan BBM terbesar di dunia kemungkinan
dari Indonesia. Konsumen ponsel di negara ini yang belum terlalu akrab
dengan sistem layar sentuh, banyak yang merasa terbantu dengan sistem
kombinasi mengetik sms dan layar sentuh seperti ditawarkan BlackBerry.
0 komentar:
Posting Komentar